Asal-Usul
NILA JATIMBULAN merupakan nila varietas baru hasil selective breeding (seleksi individu) yang memiliki pertumbuhan yang baik. Metode seleksi didasarkan pada Standar Prosedur Operasional (SPO) No. 01 yang dikeluarkan oleh Pusat Pengembangan Induk Ikan Nila (PPIINN) Jakarta.Berasal dari hasil seleksi 6 strain ikan nila antara lain : Nila Hitam G3, Nila Hitam G6, Nila Hitam Punten, Nila Putih Sleman, Nila Merah Citralada, Nila Merah KedungOmbo.
Dari kegiatan tersebut telah didapatkan hasil tiga generasi yaitu hasil Seleksi Individu I yaitu F1, hasil Seleksi Individu II yaitu F2 dan Hasil Seleksi Individu III yaitu F3. Perbanyakan calon induk dilakukan pada hasil seleksi individu III (F3) yaitu F1 Nila Jatimbulan. Berdasarkan hal tersebut dan sediaan calon induk yang ada pada saat ini di UPT PBAT Umbulan, maka ikan nila hitam hasil Seleksi Individu (F3) layak untuk dijadikan induk penjenis dan dilepas oleh Menteri kelautan dan Perikanan dan di diseminasikan kepada instansi atau pembudidaya yang memerlukan.
Berdasarkan hasil pertemuan Pelepasan Ikan Nila Hasil Seleksi Individu pada tanggal 30 Oktober 2007 di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan Jakarta telah diperoleh keputusan bahwa ikan Nila hasil Seleksi Individu yang disetujui untuk dilakukan pelepasan adalah Ikan Nila Hitam dengan nama NILA JATIMBULAN.
Pelepasan varietas Ikan Nila Jatimbulan sebagai Galur Unggul Induk Ikan Nila diputuskan kepada Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep. 11/ MEN/ 2008. Dari hasil monitoring dilapang, performan ikan nila hitam tersebut dari generasi ke generasi menunjukkan peningkatan pertumbuhan yang cukup berarti.
Klasifikasi
Sistematika ikan nila Jatimbulan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Acanthoptherigii
Ordo : Percomorphii
Sub ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus.
Nama Indonesia : Nila (ditetapkan oleh Dirjen Perikanan tahun 1972)
Strain : Nila Jatimbulan
(SK Menteri Nomor. 11/ MEN/2008)
Keunggulan
Dalam rangka memperbaiki mutu induk ikan nila maka perlu dilaksanakan program pengadaan induk / Broodstock ikan nila. Hal ini dilaksanakan demi memenuhi tuntutan globalisasi dunia dengan adanya persyaratan sertifikasi mutu yang ditetapkan oleh pembeli (buyer) dan untuk meningkatkan devisa negara dan pendapatan pembudidaya ikan. Melihat kondisi yang demikian maka kedepan Indonesia harus mampu menghasilkan induk ikan nila unggul sendiri.
Dari gambaran tersebut maka UPTPBAT Umbulan melaksanakan program Pemuliaan Broodstock Induk Ikan Nila yang bertujuan untuk menghasilkan induk ikan nila strain / varietas baru yang memiliki kriteria yang bersifat unggul dalam pertumbuhan. UPT PBAT Umbulan ini nantinya diharapkan mampu mensuplay kebutuhan induk unggul bagi UPTD dan UPR serta kekurangan benih di masyarakat pembudidaya ikan.
Nila Jatimbulan layak disebut sebagai induk unggul karena telah melalui berbagai uji antara lain :
1. Uji Pertumbuhan F1, F2 dan F3
2. Uji Reproduksi, Morfologi, Dressing Percentage
3. Uji Multilokasi
4. Uji Adaptasi salinitas,
5. Uji Genetika (Kekerabatan, genetic gain)
6. Uji Bebas dan tantang penyakit.
Dengan keunggulan sebagai berikut :
1. Memiliki pertumbuhan yang lebih cepat (nilai genetik gain 19.47 – 21.59%)
2. Prosentase Hatching Rate (HR) tinggi ( 90% ) dan Sintasan tinggi ( 85 % )
3. Memiliki daya adaptasi yang kuat terhadap perubahan salinitasi
4. Tahan terhadap serangan penyakit (bakteri Aeromonas hydrophylla)
5. Mudah beradaptasi dan dapat dibudidayakan pada lokasi yang berbeda kondisi lingkungannya ( tawar – payau )
(bidangbudidaya)